Shalat memiliki beberapa macam syarat sah shalat yang harus dipenuhi agar ibadahnya diterima Allah SWT.
Jika ada beberapa hal yang tidak terpenuhi, maka shalat yang dikerjakan tidak sah hukumnya.
Shalat merupakan salah satu ibadah wajib untuk dilaksanakan oleh setiap umat Islam.
Hal inilah yang akan dihisab pertama kali ketika umat Islam meninggal dunia kelak.
Dalam mengerjakan shalat tidak asal mendirikan shalat saja, namun juga harus memperhatikan bacaannya.
Sudah sepatutnya sebagai umat Islam harus berusaha menyempurnakan ibadah shalat dengan baik dan benar, salah satunya dari segi bacaan.
Adapun bacaan dalam shalat yang harus sempurna, karena jika tidak sempurna maka shalat yang dikerjakan tidak akan sah, bahkan berdosa karena beda cara membacanya maka beda maknanya.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bacaan yang harus diperbaiki dalam shalat, jika sengaja tidak diperbaiki ketika sudah mengetahui kebenarannya, maka dia berdosa.
Bacaan yang ditekankan di sini adalah bacaan dalam Surah Al Fatihah ayat ke-5.
"Semua jumhur sepakat bacaan pakai tasydid. Iyyaa kana'budu wa iyyaa kanasta'iin," jelasnya, dikutip PortalJember.com dari video unggahan kanal YouTube Dakwah Elite pada 19 September 2021.
"Ada yang baca tanpa tasydid," ujarnya.
"Itu bacaan rusak dan tertolak," lanjutnya.
Sehingga bacaan Surah Al Fatihah ayat ke-5 jika tidak memakai tasydid maka bacaan tersebut rusak, tidak benar dan tertolak.
"Jadi kalau lisan kita terbiasa membaca karena tidak tahu maka dimaafkan. Tapi setelah tahu tambahkan tasydid dan jangan diulang kembali," kata Ustadz Adi Hidayat mengingatkan.
"Kalau sudah tahu, lalu sengaja tanpa tasydid maka berdosa hukumnya, tidak sah Al Fatihahnya, dan harus diulang," katanya.
"Satu, berdosa dia, kedua, batal shalatnya, ketiga, harus mengulang kembali shalatnya bertaubat kepada Allah dengan istighfar lalu mengulang shalatnya," pungkasnya.***
